Social Icons

Sejarah Tari Gambuh



Asal Mula Gambuh
                Suatu kenyataan yang ada mengenai dramatari Gambuh pada saat ini yakni semakin berkurangnya sekaa-sekaa Gambuh di Bali. Berdasarkan data-data yang ada bahwa pada puluhan tahun yang lalu di Bali pernah ada Gambuh di daerah-daerah seperti : Jungsri, Budakeling dan Padang Aji di Kabupaten Karangasem, Batuan, Sipangadu (Gianyar), Pedungan, Sesetan, Tumbak Bayuh, Buduk (Badung), Anturan, Depeha (Buleleng), Apit Yeh – Baturiti (Tabanan) dan lain sebagainya.
Tari Gambuh (gbr  diambil dari dedungart.blogspot.com )
                Tentang Gambuh ini hingga kini masih banyak dipermasalahkan orang, terutama sekali tentang asal mulanya, kapan sesungguhnya Gambuh ini timbul di Bali. Mengingat sedikitnya data-data yang ada menyangkut masalah Pagambuhan ini memang masih sulit untuk mendapatkan kejelasan yang tuntas tentang asal mula Gambuh ini. Adapun data-data yang selama ini berhasil dikumpulkan yang di dalamnya ada menyangkut masalah Gambuh yakni Lontar Candra Sengkala (Pasasengkalan), Babad Dalem (Babad Samprangan) dan Cerita Panji yang di Bali dikenal dengan cerita Malat.

Tari Sekar Jagat

Tari Sekar Jagat berasal dari kata "Sekar" yang berarti bunga yang harum, dan kata "Jagat" yang berarti dunia. Sehingga dapat diartikan bahwa tari Sekar Jagat ini adalah tarian bunga yang harum di taman yang ada di seluruh dunia. Biasanya tarian ini ditarikan oleh kaum wanita.
Tari ini menggambarkan damainya dunia dengan semerbak kembang - kembang bunga yang menghiasinya.

Tari Sekar Jagat ini diciptakan oleh Swasthi Widjaya Bandem dan gambelan (music traditional Bali ) oleh Bapak I Nyoman Windha pada tahun 1993.

Tari Oleg Tamulilingan



Oleg dapat berarti gerakan yang lemah gemulai, sedangkan tambulilingan berarti kumbang pengisap madu bunga. Tari Oleg Tambulilingan melukiskan gerak-gerik 2 ekor kumbang,
jantan dan betina, yang sedang bermain-main dan bermesra-mesraan dengan sekuntum bunga di sebuah taman. 

Tarian ini diciptakan oleh : I Ketut Marya yg akrab dipanggil I Ketut Mario.  (1952)
 
Blogger Templates